Disusun
oleh :
-Ispi
Asyipa Maulani
-kelas
: IX-E
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP ISLAM PACET
Jl.Raya Pacet No.120 Ds.Maruyung
Kec.Pacet Kab.Bandung
Tlp. (022) 595502
Unsur
Intrinsik Drama
Judul : Menyontek Saat Ulangan
Tema : Perilaku Yang Tidak Terpuji
Dikalangan anak SMP
Plot/Alur: maju
Amanat : terima hasil yang sudah di
usahakan. lebih baik nilai kecil tapi hasil sendiri, dari pada besar tapi
nyontek.
Penokohan
Karakter
·
Sarah sebagai guru favorite yang baik dan selalu percaya
terhadap muridnya
·
Ispi sebagai siswi yang tidak punya teman karena dia
hanyalah anak miskin tetapi selalu jujur
·
Asri sebagai wanita yang selalu mempercayai temannya
baik benar maupun salah
·
Nia dan septiani wanita yang jutek selalu saling menyontek
dan mereka murid terkaya di sekolah itu
·
Ridwan cowo sombong yang selalu juara umum di sekolah
nya meskipun dia tidak pernah belajar
·
Wawan cowo yang selalu menyontek kepada ridwan karena
dia soulmate nya
·
Imam cowo yang tidak ingin dinasehati yang selalu
menjaili teman nya.
Pada suatu hari di suatu Sekolah
yang bernama SMP ISLAM PACET ada seorang
anak baru pindahan dari kampung Pangalengan.
Anak itu terlahir dari keluarga yang tidak mampu dan dia tidak mempunyai orang
tua dan di angkat oleh paman nya yang sama miskin nya.
Pada hari senin tanggal 6 januari
2013 anak itu pun masuk sekolah dengan wajah penuh harapan baik.
Bu sarah : “Pagi
anak-anak.”
anak-anak :
“pagi bu.”
bu sarah : “anak-anak
di sekolah kita kedatangan murid baru dia pindahan dari pangalengan.”
nia :
“perempuan apa laki-laki bu?”
bu sarah : “perempuan nia.”
septiani : “paling juga dia bodoh ya bu kan pindahan dari kampung.”
anak-anak : “hahahaha”
bu sarah : “etsss
jangan begitu ! bagaimana pun juga dia tetap teman kita. Iya nak silahkan masuk.”
ispi : “assalamu’alaikum...?”
laki-laki :
“walaikumsalam..”
nia : “hahahahha ini ya bu anak baru nya?”
septiani : “cupu banget iywwwhh hahahaha.”
asri : “siapa bu nama nya?”
bu sarah : “silahkan nak memperkenal kan diri”
ispi : “perkenalkan teman-teman nama saya ispi
asyipa maulani , pindahan dari mts pangalengan 2. saya harap kalian bisa
menerima ku disini.”
ridwan : “oh ya kamu juara berapa disana?”
imam : “palingan juara ke 2 ya?”
wawan : “dari
belakang! Hahaha”
ispi :
“saya cuman juara 5 karena waktu aku disana waktu untukbelajar saya habis buat
mengurus orang tua ku yg lagi sakit.”
septiani : “ah alesan saja lho”
Nia : “iya cari sensasi banget ih”
Bu sarah :
“sudah-sudah jangan di bahas, kamu sekarang lebih berusaha lagi ya pi. Silahkan
duduk di bangku yang kosong.”
Ispi : “iya
buu..”
Ridwan : “ah,
gak bakalan bisa dia nyaingi aku, aku kan diciptakan sudah takdirnya pintar.
Hahahahaha..”
Wawan : “iya
bu bener tuh apa kata ridwan!”
Bu sarah : “iya iya deh, sekarang kita lanjut dulu
ke dalam materi buat besok ulangan!”
Nia & septi :
“haaah? ulangan?”
Imam : “biasa
aja kali, nyantai saja lah.”
Ridwan : “huh,
kalian payah, baru juga materi yang kemarin kan gampang.”
Wawan : “haha iya gampang banget tuh, kalian itu
cemen.”
Ridwan :
( sambil berbisik ) “kamu bisa nya nyontek saja sama gue!”
Wawan : “biarin lah loe kan pintar!”
Ispi : “gimana nih saya belum mengerti, kan saya
baru pindah?”
Asri : “kenapa disana tidak di ajarkan?”
Ispi : “semenjak orang tua ku sakit, aku jarang
sekolah.”
Asri : “kalo begitu nanti istirahat pinjem
dulu saja ke perpustakaan.”
Ispi :
“oh iya makasih ya... ngomong-ngomong siapa nama kamu & nama mereka?”
Asri :
“nama ku Asri , terus yang itu Septiani,
dia orang terkaya di kelas ini, dia Nia CS nya septiani dua-duanya pada sombong,
dia Ridwan juara umum di sekolah ini, dia Wawan soulmatenya Ridwan dia juara 2,
dan yang itu Imam, murid terjahil di kelas.”
Ispi :
“oh begitu.. hehe.. makasih asri.”
Asri : “iya sama-sama”
(bu sarah pun selesai
menulis dipapan tulis dan menjelaskan nya . tak lama kemudian bel istirahat pun
berbunyi )
Imam : “istirahat woy istirahat!!!”
Bu sarah : “yang sudah nulis nya boleh istirahat.”
( sambil membawa tas dan keluar )
Nia : “istirahat
yuu, tapi belum nulis nih!!”
Septiani : “ah biarin lah nyontek saja sama si
ridwan.”
Wawan : “apa-apa? gabisa kali!!”
Nia : “emang
si ridwan babeh lo?”
Septiani : “so ngatur banget loe?”
Ridwan : “gak
apa-apa lah, kan gue pintar, pasti kalian gue kasih contek.”
Imam : “waah baikbanget kamu wan?”
Asri : “wow..., jangan lupa ya, kasih tau juga
aku, kalo nanti aku gak bisa.”
Ispi :
“eh nia, ini aku sudah nulis nya, mau pinjem?”
Nia :
“hai cewek upay! aku gak butuh bantuan loe! ya kan tiani?”
Septiani : “bener banget nia, lagiankan tulisan nya kan
jelek..”
Ispi :
“oh ya gak apa-apa, maaf...”
Asri :
“gak usah di dengerin pi.”
Wawan : “Asri
gak salah kamu belain dia?”
Asri :
“dia juga kan temen kita.”
Wawan : “oh!
ayo wan kita ke kantin..”
Ispi :
“eh kalo perpustakaan dimana?”
Imam :
“lurus belok kanan! Sinii.”
(padahal imam ingin
menjahili ispi dengan tulisan di kertas dan ditempel di bajunya , dan
menunjukkan ke ruang guru agar tulisan itu terlihat oleh guru-guru)
Septiani : “bagus juga akal mu imam!”
Nia :
“hahaha.. diakan ahlinya dalam segi jahil menjahili. ayo septiani kita ke
kantin!”
DI RUANG GURU
Ispi :
“ini kali yaa... perpustakaan itu?”
(ispi pun mencari buku
yang dicarinya,tapi dia mengacak-ngacak dokumen penting yang ada diruang TU)
Bu sarah : “ispi? ngapain kamu disini?
astagfirulohaladzim ispi itu kan dokumen penting ibu kenapa di giniin? kan ibu
sengaja sudah diberesin?”
Ispi :
“bukan nya ini perpustakaan?”
Bu sarah : “bukan pi! tapi ini ruang TU”
Ispi :
“ohh ini ruang TU ya bu? kata imam perpustakaan. aduh maaf bu gak sengaja.?
Bu sarah : “jujur aja deh pi ibu gak akan marah kok. nah tulisan apa
dibelakang mu itu?”
(bu sarah pun membaca
nya )
Bu sarah : “BU SARAH KECENTILAN BANGET, SO CANTIK,
MUKA MENOR, maksud nya anak ini pi? anak baru sudah berani-berani nya sama guru!”
Ispi : “astagfiruloh.
bu itu bukan aku bu bukan! demi allah! Saya minta maaf.”
*bel istirahat masuk
pun berbunyi*
(guru-guru yang ada
disana pun siap-siap ke kelas)
Bu sarah : “sana masuk dulu ke kelas iya ibu maafin,
tapi awas ya kalo sekali-kali lagi ya.”
Ispi :
“iya bu ispi tidak akan ulangi lagi”.
(ispi pun masuk ke
kelas dengan muka bersedih)
Asri : “kenapa kamu pi?”
Ispi :
“tidak apa-apa kok.”
Wawan : “haha.. itu liat muka nya udah jengkel
ditambah nyebelin digabungin jadi jengkelin lo..”
Ridwan : “jengkolan
kali, iya tuh si so pinter lagi.”
Septiani : “semenjak ada si upay dikelas kita,
kelas tuh jadi ribut terus yah?”
Nia :
“bener! aneh ya.. pembawa sial lo” (sambil menunjuk ispi)
Imam :
“kenapa pi? dimarahin bu sarah yaa? haha.. kasihan.”
Ispi :
“jadi kamu yang ngerjain aku? tega banget ihh..”
(bu sarah pun masuk
ke kelas 9J)
Bu sarah : “siang anak-anak?”
Murid :
“siang bu..”
Asri :
“kan sekarang pelajaran PKN bu?”
Bu sarah : “gini anak-anak , sekarang ada rapat
guru , jadi buat sekarang di pulangkan saja ya.. jangan lupa menghafal buat
besok ulangan ya anak-anak.”
Murid :
‘iya bu..”
Bu sarah : “silahkan
wawan pimpin do’a”
Wawan : “baik
bu.. Siap! Sebelum pulang mari kita berdo’a di dalam hati. Berdo’a mulai.
Selesai.”
Murid :
“assalamu’alaikum wr.wb”
Nia :
“septi, asri, main yu?”
Asri :
“kan besok ulangan?”
Septiani : “ayo ah jenuh, dari pada dirumah diam
saja, mending main..”
Nia :
“ayo! ajak tuh ridwan, imam, dan wawan.”
Asri :
“hey! sini..”
Imam :
“apa? sama kami?”
Septiani : “iya ih..”
Ridwan : “tumben
nih ada apa?”
Septiani : “kita main yu?”
wawan :
“ayo ah..”
(mereka pun pergi
bermain dan di kelas tinggal ispi sendiri)
Ispi :
“ya allah, aku tak betah berada disini, aku rindu tanah kelahiranku disana,
disini aku tak punya teman, malahan guru-guru pun membenciku, aku harus
bagaimana? eh kata bapak juga, jadi orang jangan gampang menyerah. oke! Aku
akan berusaha yang terbaik diantara mereka.” (sambil berbicara sendiri, dan ispi
pun pulang dengan hati penuh semangat untuk belajar)
KEESOKAN HARI NYA
Telah tibalah ulangan
bahasa indonesia dengan materi iklan baris pun, siap dibagikan.
Bu sarah : “pagi anak-anak”
Murid :
“pagi juga bu..”
Bu sarah : “gimana sudah belajar?”
Nia & septi : “o may to the good.. OMG! bu belum
belajar, gimana dong?”
Wawan : “biasa nya juga kalian gak suka belajar..”
Ridwan :
“haha.. materi ini kan gampang banget”
Asri :
“jangan nyepelein pelajaran lah..”
Imam :
“ahh percuma belajar juga gak masuk-masuk..”
Bu sarah : “ibu tidak mau tahu. pokok nya hari
ini ulangan.”
Ispi :
“siap bu, insyaallah saya bisa.”
Septiani : “belagu lo!”
(bu sarah membagikan
kertas ulangan)
(ispi melihat ridwan
yang sedang asyik menyontek, dan ispi pun menegur nya)
Ispi :
“ridwan kamu curang! Masa juara umum menyontek!”
Ridwan : “kamu mau nyontek juga? nih?”
Ispi : “tidak! aku ingin jerih payahku
sendiri. tidak butuh contekan.”
Imam : “sut..
sut.. sut.. no.5 apa?”
Ridwan : “B B B”
Septiani :
“no.7 apa?”
Ridwan : “A A A”
Wawan :
“wan wan no.11”
Ridwan :
“C C C”
Asri :
“nia buku siniin cepet”
Nia :
“ntar 10 lagi”
Asri : “cepetlah, orang
itu buku ku!!”
Bu sarah :
“10 menit lagi”
Imam :
“no.19, 20, 21, apa?”
Ridwan :
“B C A”
Bu sarah :
“waktu habis”
Murid :
“haaah?”
Bu sarah :
“silahkan kumpulkan!”
Ispi :
“ini bu hasil sendiri, tidak pake nyontek.”
(nia melemparkan
jawaban ke bangku ispi , supaya kena marah bu sarah)
Septiani : “asri, bilangin tuh, di bawah meja
ispi ada lembar jawaban.”
Asri : “ok
!.. bu bu bu?”
Bu sarah :
“ada apa asri?”
Asri :
“itu di bangku ispi, ada kunci jawaban.”
Ispi :
“tidak ada bu, aku jujur tidak nyontek.”
Ridwan :
“alah alesan, lo jadi mau nyaingin gue
kan?”
Wawan :
“bertandinglah secara sehat, bukan nya nyontek.”
Ispi :
“ibu, sumpah bu bukan saya bu sumpah.”
Bu sarah : “iya nanti masalah ini di
bahas, sesudah ibu periksa hasil ulangan.”
Murid :
“baik bu..”
(bu sarah pun telah
mendapatkan hasil ulangan)
Bu sarah : “baik. yang dipanggil nama nya
kedepan! nia:90, septiani:92, ridwan:95, imam:80, wawan:94, asri:90, ispi:75
dst. Baik anak-anak, ibu sudah mempunyai keputusan buat masalah tadi. silahkan
ispi, kamu berbicara buat masalah tadi.
Ispi :
“bu, saya tadi liat ridwan nyontek bu, pake kertas ini.”
Ridwan :
“bohong bu ..”
Wawan :
“jangan asal fitnah pi, dosa loh.”
Asri :
“iya lah, jangan so paling pinter.”
Ispi :
“buat apa ispi bohong, ispi bicara apa yang ipi lihat kok. lagian kan nilai
ispi paling kecil di banding kalian. coba saja pikir orang nyontek pastikan
nilai nya besar, itu fakta kok ayo ridwan jujur saja.”
Bu sarah :
“ayo kalian jangan saling tuduh.”
Nia (berbisik) : “ridwan jujur saja deh, takut loh ntar di
score nihh..”
Ridwan : “bu.. bu.. bu.. apa yang di bilang ispi
itu semua benar bu .”
Wawan :
“iya bu, maafin kami ya bu..”
Septiani :
“apa yang harus kami lakukan, untuk mendapatkan maaf dari ibu?”
Asri :
“iya bu, maafin kami. kami semua banyak salah.”
Bu sarah :
“tuh kan firasat ibu benar, ya udah ibu serahin saja sama ispi, untuk
persyaratan nya.”
Ispi :“kok
sama saya bu? kalo begitu, oke lah teman-teman, kita harus berprilaku jujur,
terima hasil yang sudah di usahakan. lebih baik nilai kecil tapi hasil sendiri,
dari pada besar tapi nyontek.”
Nia :
“jadi persyarat nya apa? agar kamu maafin kita.”
Ispi : “aku ingin kita semua berteman
untuk selama nya kawan. gimana setuju?”
Teman-teman : “tentu kami setuju.”
Dan akhirnya merekapun
bersahabat untuk selamanya....